BERITA MENARIK INSPIRATIF Wahyudin, meski terlahir dari keluarga miskin yang sangat sederhana. Namun, pemuda pemulung ini tidak pernah berhenti bermimpi untuk mengenyam pendidikan tinggi.
"Setiap manusia memiliki hak
yang sama untuk mencapai mimpinya, hanya usahalah yang membedakan," ujar
pria 24 tahun yang kini mengencam pendidikan S-2 lewat beasiswa Kemendikbud,
sebagaimana dikutip dari portal berita lamppost,co.
Tekadnya yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi dirinya, membuat Wahyudin memutuskan menjadi seorang pemulung sejak kecil, demi mendapatkan uang yang nantinya ditabung buat melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya. Faktor ekonomi membuat orang tuanya tidak mampu untuk membiayai pendidikan lebih lanjut.
“Cibiran dan pandangan tidak enak
dari tetangga udah biasa saya terima ketika saya memulung,” terang Wahyu,
sapaan akrab Wahyudin
Setapak demi setapak dia berjalan,
dengan hanya diterangi cahaya bulan dan lampu-lampu jalan yang sudah menjadi
teman keseharian Wahyu dalam mencari sisa-sisa gelas air mineral. Tiupan angin
yang menusuk tulang tidak membuat pria ini menjadi putus asa.
Meskipun harus bekerja keras, Wahyu tidak pernah bermasalah dengan pelajaran di kampusnya. Ini dibuktikan dengan keberhasilannya menjadi mahasiswa yang dapat meraih IPK 3,85 di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Fakultas Ekonomi, tahun 2013.
Tidak puas dengan gelar sarjananya, kini sedang melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Teknologi Bandung yang dibiayai negara melalui beasiswa Kemendikbud.
"Sekarang saya kuliah S-2 di
ITB pascasarjana, saya ambil MBA program, gelarnya nambah sekarang SE goes to
MBA, " kata Wahyudin.
Dia mengakui sebelum lulus sudah
mendapat beasiswa S-2 karena cerita saya dimuat di media dan alhamdulillah saya
dapet respons yang positif dari teman-teman di luar sana.
Kala itu pihak Kemendikbud datang ke rumah Wahyudin untuk memberikan beasiswa S-2. Wahyudin boleh memilih S-2 keluar negeri di negara mana pun, tetapi dia memilih untuk kuliah di dalam negeri.
Kala itu pihak Kemendikbud datang ke rumah Wahyudin untuk memberikan beasiswa S-2. Wahyudin boleh memilih S-2 keluar negeri di negara mana pun, tetapi dia memilih untuk kuliah di dalam negeri.
"Saya memang ingin sekali kuliah di luar negeri, tapi saya bertanya lagi di hati saya yang paling dalam. Saya tuh belum umrah. Saya punya cita-cita negara pertama yang harus saya datangi adalah Arab Saudi. Saya pengen ke Mekah," ucapnya.
Demikian BERITA MENARIK INSPIRATIF Lampung Blogging. Semoga bias menjadi inspirasi bagi kta semua. Ingat, Kemauan
keras memang akan membuahkan hasil. Salam Blogging
No comments:
Post a Comment
Hindari Komentar yang mengandung Spam, P*rn* dan SARA.